Monday, July 23, 2007

Zaenal Arif Ditawari Belajar ke Meksiko?

Kasus yang menimpa striker Persib, Zaenal Arif mengundang simpati Duta Besar Indonesia untuk Meksiko, Andung Nitimihardja. Bentuk simpati tersebut dengan menawarkan pendidikan sepak bola di Meksiko untuk Arif bila skorsing yang dijatuhkan PSSI dinilai terlalu berat.

Budayawan dan musisi, Bucky Wikagoe menyatakan hal itu kepada "PR", Jumat (20/7). "Saya dan Pak Andung memang memiliki program berkaitan dengan pendidikan sepak bola ke Meksiko," ujarnya.

Dengan munculnya kasus Arif, program tersebut akan segera direalisasikan. "Apalagi Pak Andung juga orang Garut yang juga penggila sepak bola," ujar Bucky.

Lebih jauh Bucky menyebutkan, sikap PSSI jika sampai menskor Arif merupakan sikap yang justru kurang baik. "Seharusnya dilihat dulu struktur dalamnya secara proporsional, jangan hanya struktur luarnya, terutama kondisi psikologis Arif, mengapa ia sampai lari dari hotel tempat tim PSSI berkumpul," ujarnya.

Menurut Bucky, mungkin Arif merasa sudah tidak diakomodasi ketika ia bersemangat untuk membela bangsanya melawan Arab Saudi. Kekecewaan Arif ini sebenarnya lumrah, seharusnya pelatih memberikan pengertian kalau dia belum dapat dimainkan.

"Kalau mau objektif, sebenarnya Arif seharusnya diturunkan saat Bambang Pamungkas (BP) sudah dalam kondisi yang payah, tidak menemukan form terbaiknya. Tetapi pelatih masih membiarkan BP terus bermain, sementara Arif dalam kondisi segar, karena belum sempat dimainkan. Waktu itu Arif sebenarnya sudah disiapkan untuk melakukan pemanasan, tetapi tetap tak kunjung menggantikan BP, sehingga ia sempat emosional. Tanda-tanda ini seharusnya dipahami PSSI," ujar Bucky.

Akan tetapi, persoalan itu menurut Bucky sudah berlalu, kini tinggal menunggu sanksi apa yang harus diterima Arif. Jika sanksinya tidak terlampau berat dan tetap bisa bermain lagi di Persib untuk Liga Indonesia, tidak ada masalah. Artinya, karier Arif akan tetap terjaga dengan baik.

"Tetapi, jika hukuman terhadap Arif cukup berat dan dia tidak diperbolehkan lagi bermain sepak bola oleh PSSI, sehingga tidak bisa mengikuti Liga Indonesia, Persib tidak perlu khawatir. Di Meksiko ada tempat untuk Arif untuk menimba ilmu lebih dalam tentang sepak bola. Saya dan Duta Besar Indonesia untuk Meksiko akan membantu Arif lebih memperdalam teknik dan kepiawaiannya bermain sepak bola. Ini akan mengembangkan karier Arif di masa mendatang," ujarnya.

Bucky pun menambahkan, jika hukuman bagi Arif benar-benar terjadi, rencana belajar ke Meksiko tersebut akan dibicarakan pada Ketua Umum Persib. "Kini tentunya tinggal kesiapan Arif. Hukuman PSSI jangan membuat Arif menjadi pesimistis dan merasa kariernya selesai. Potensi yang dimiliki Arif sangat besar. Maka, dalam rangka menjalankan hukuman pilihan studi adalah yang terbaik, itu pun jika Arif berkenan," ujar Bucky.

Dihubungi terpisah, Arif menolak komentar soal tawaran tersebut. Ia tidak ingin ada polemik lagi seputar kasus indisipliner dirinya di timnas. "Saya masih menyesali tindakan saya. Mohon maaf ya, saya belum bisa komentar apa pun," ujarnya. [(A-73/A-65)***]

Source: H.U. Pikiran Rakyat

No comments: